MANOKWARI, SURYA ARFAK — Anggota Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, bersama Kementerian Kesehatan RI, menggelar sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat di Kabupaten Manokwari, Rabu (22/10/2025). Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan melakukan deteksi dini penyakit sebelum menjadi parah.
Perwakilan Kementerian Kesehatan, Renta Yulfa Zaini dari Tim Kerja Teknologi Biomedis, menjelaskan bahwa kegiatan ini berfokus pada upaya promotif dan preventif, yakni mendorong masyarakat untuk mencegah penyakit sebelum jatuh sakit.
“Gerakan Masyarakat Hidup Sehat itu yang utama sebelum masyarakat sakit. Jadi, tetap mencegah lebih baik daripada mengobati,” ujar Renta.
Ia menambahkan, melalui layanan pemeriksaan kesehatan gratis, masyarakat diharapkan semakin sadar pentingnya deteksi dini penyakit seperti hipertensi dan diabetes. Dengan demikian, pengobatan dapat dilakukan lebih awal dan angka rujukan ke rumah sakit dapat ditekan.
“Kita tekankan agar masyarakat mau melakukan pemeriksaan sejak dini, menjaga pola makan bergizi seimbang, beraktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari, serta mengurangi karbohidrat, gula, dan garam,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Obet Rumbruren menegaskan bahwa DPR RI melalui Komisi IX terus mendorong peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama dalam aspek pencegahan dan edukasi.
“Kami di Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Kesehatan ingin memastikan bahwa masyarakat Manokwari mendapatkan edukasi dan pelayanan kesehatan yang baik. Jangan tunggu sakit baru datang ke fasilitas kesehatan. Mulailah dengan pola hidup sehat dan pemeriksaan dini,” ujar Obet.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung pelaksanaan Germas sebagai upaya bersama membangun kesadaran hidup sehat di Papua Barat.
“Gerakan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita semua. Kalau masyarakat sehat, daerah kita juga kuat dan produktif,” tambahnya.
Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya sistem rujukan berjenjang dalam pelayanan kesehatan. Renta menegaskan bahwa masyarakat perlu memahami mekanisme rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas atau klinik pratama menuju fasilitas kesehatan tingkat lanjut (FKTL).
“Semua rujukan berhubungan dengan JKN. Karena itu, masyarakat didorong untuk menjadi peserta JKN agar pelayanan kesehatan berjalan sesuai prosedur,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marthen Rantetampang, mengatakan masih banyak masyarakat yang langsung datang ke rumah sakit tanpa terlebih dahulu memanfaatkan pelayanan dasar di puskesmas.
“Rujukan itu diberikan oleh dokter setelah pelayanan dasar dilakukan. Kalau puskesmas tidak sanggup karena keterbatasan, baru dirujuk ke rumah sakit,” jelas Marthen.
Menurutnya, sistem berjenjang ini penting untuk menjaga efisiensi pelayanan kesehatan. Jika pelayanan di puskesmas sudah baik, maka jumlah pasien yang harus dirujuk akan semakin sedikit.
“Yang dirujuk itu biasanya penyakit kronis atau penyakit orang tua. Kalau puskesmas mampu tangani, cukup selesai di sana,” ujarnya.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Manokwari semakin paham pentingnya hidup sehat, deteksi dini penyakit, dan mengikuti prosedur rujukan kesehatan dengan benar agar pelayanan kesehatan berjalan optimal. (SA01)