MANOKWARI, SURYA ARFAK – Program cek kesehatan gratis di Kabupaten Manokwari belum mencapai target yang diharapkan. Dari 8.000 lebih masyarakat yang telah mendaftar, hanya sekitar 5.000 orang yang datang melakukan pemeriksaan kesehatan. Angka tersebut berasal dari wilayah kerja Puskesmas Wosi, Sanggeng, dan Puskesmas Amban.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Mikael Osok, mengatakan capaian tersebut masih jauh dari target 99.000 warga yang diharapkan melakukan pemeriksaan kesehatan di tiga wilayah puskesmas tersebut.
“Hambatannya karena masih kurang kesadaran masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa yang melakukan cek kesehatan gratis adalah orang sakit, padahal pemeriksaan ini justru untuk orang sehat agar tahu kondisi kesehatannya,” ujar Mikael.
Selain rendahnya kesadaran, kata Mikael, keterlambatan distribusi bahan medis habis pakai dari Kementerian Kesehatan juga menjadi kendala. Ditambah lagi, masih banyak masyarakat yang belum menguasai penggunaan telepon genggam berbasis Android, padahal pendaftaran dilakukan secara daring.
Meski demikian, puskesmas tetap membuka layanan bagi masyarakat yang datang langsung tanpa mendaftar secara online. Setelah mendaftar, peserta akan menerima notifikasi dan dapat melakukan pemeriksaan dalam waktu 30 hari. Masa berlaku tersebut bisa diperpanjang dengan kembali mendaftar melalui aplikasi atau langsung di puskesmas.
Mikael menambahkan, sosialisasi terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui 16 puskesmas di kabupaten Manokwari, bekerja sama dengan anggota Komisi IX DPR RI agar masyarakat memahami pentingnya pemeriksaan kesehatan.
Sementara itu, Direktur Poltekkes Kemenkes Sorong, Butet Agustarika, M.Kep, menjelaskan bahwa pihaknya juga turut berperan melalui program Pengabdian Pada Masyarakat dengan memberikan sosialisasi tentang pentingnya memanfaatkan program cek kesehatan gratis.
“Kami menjelaskan kepada masyarakat tentang mekanisme pelaksanaan mulai dari pendaftaran, pengecekan kesehatan hingga penyerahan hasilnya,” tutur Butet.
Poltekkes Kemenkes Sorong bekerja sama dengan puskesmas-puskesmas di Papua Barat dan Papua Barat Daya dalam pelaksanaan program tersebut. Jenis pemeriksaan yang dilakukan meliputi cek gula darah, asam urat, kolesterol, pemeriksaan mata, telinga, tekanan darah, hingga denyut nadi.
Dalam kegiatan sosialisasi di Manokwari bersama Komisi IX DPR RI, Poltekkes Kemenkes Sorong juga melibatkan dosen dan tenaga kependidikan untuk mendukung kelancaran kegiatan tersebut.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan dan Poltekkes Kemenkes Sorong dalam memperluas jangkauan sosialisasi program cek kesehatan gratis. Ia menegaskan, kegiatan ini sangat penting sebagai upaya pencegahan penyakit sejak dini di tengah masyarakat.
“Kita ingin masyarakat Manokwari dan Papua Barat umumnya tidak menunggu sakit dulu baru periksa. Pemeriksaan kesehatan gratis ini adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan keluarga dan menekan angka penyakit tidak menular,” ujar Obet Rumbruren.
Ia juga mengajak seluruh kepala distrik dan aparat kampung untuk membantu menyebarkan informasi kepada warga agar memanfaatkan kesempatan cek kesehatan gratis ini.
“Kalau masyarakat sadar pentingnya pemeriksaan dini, beban biaya pengobatan bisa ditekan dan kualitas hidup masyarakat juga meningkat,” tambahnya. (SA01)