PWI Papua Barat Gandeng SKK Migas dan Genting Oil Kasuri Gelar Pelatihan AI untuk Wartawan

MANOKWARI, SURYA ARFAK – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Barat menggelar pelatihan Artificial Intelligence (AI) bagi wartawan di Papua Barat, Jumat (7/11/2025), di Hotel Aston Niu Manokwari.

Pelatihan yang menjadi program perdana PWI di Indonesia ini dibuka Asisten III Sekda Papua Barat, Otto Parorongan, didampingi pengurus PWI Pusat, PWI Papua Barat, serta perwakilan SKK Migas dan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd. Pembukaan ditandai dengan penabuhan tifa.

Ketua PWI Papua Barat, Bustam, mengatakan pelatihan ini menjadi yang pertama kali di lingkungan PWI se-Indonesia dan dimulai dari wilayah timur, yakni Papua Barat.

“Di tengah keterbatasan anggaran, kami menggandeng SKK Migas dan Genting Oil Kasuri dalam menyelenggarakan pelatihan ini,” ujarnya.

Pelatihan berlangsung sehari dan diikuti 30 peserta, terdiri dari 26 wartawan asal Manokwari dan 4 dari Teluk Bintuni.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Head of Technology Kompas Gramedia, Jhonsons, serta praktisi Media dan Teknologi Digital sekaligus CEO ProPS, Ilona Juwita.

Bustam menegaskan, kehadiran AI bukan untuk menggantikan peran wartawan, melainkan sebagai alat bantu yang dapat mempercepat dan mempermudah kerja-kerja jurnalistik.

Ia juga menyampaikan bahwa PWI Papua Barat dalam waktu dekat akan melaksanakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diikuti sekitar 40 peserta dari seluruh daerah di Papua Barat.

Sementara itu, Satgas Anti Hoaks PWI Pusat, Mercys Charles Loho, mengapresiasi langkah PWI Papua Barat yang menjadi pionir dalam pelatihan AI bagi wartawan.

“Kita jangan kalah dengan AI, karena AI tetap dikendalikan oleh manusia,” katanya.
Pelatihan seperti ini, kata dia, juga bagian dari literasi digital untuk menangkal hoaks di tengah kemajuan teknologi.

Perwakilan SKK Migas dan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd., Bima Cahaya Gratama, menilai pelatihan ini sebagai langkah maju bagi insan pers untuk menghadapi tantangan era digital.

“Pelatihan ini penting agar wartawan dapat memahami, memanfaatkan, sekaligus mengedepankan etika dalam penggunaan teknologi guna menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Ia menambahkan, media massa merupakan mitra strategis industri hulu migas dalam membangun komunikasi publik yang berimbang dan konstruktif.

Dalam sambutannya, Asisten III Sekda Papua Barat, Otto Parorongan, menekankan pentingnya adaptasi wartawan terhadap perkembangan teknologi, termasuk AI, guna meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja jurnalistik.

Pemerintah berharap wartawan tetap menjadi sumber pencerahan bagi masyarakat dengan menjaga independensi dan profesionalisme.

“Dengan pelatihan ini, diharapkan wartawan semakin mantap menjalankan peran sebagai agen informasi bagi khalayak luas,” tutup Otto. (SA01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *