MANOKWARI, SURYA ARFAK – Pembangunan di kabupaten Manokwari kini menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan yang berdampak pada pencapaian tujuan pembangunan.
Oleh sebab itu, sudah selayaknya pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang tematik, holistik, integratif, dan spasial.
Wakil Bupati Manokwari, H. Mugiyono, mengatakan bahwa pembangunan di kabupaten Manokwari saat ini masih menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan nyata yang berdampak terhadap pencapaian tujuan pembangunan daerah.
Masalah-masalah itu antara lain:
Pertama, tingkat kemiskinan yang masih relatif tinggi, terutama pada kelompok masyarakat asli Papua di kampung, distrik, dan kawasan kumuh perkotaan.
Kedua, rendahnya kualitas dan daya saing SDM akibat keterbatasan akses dan mutu layanan pendidikan dan kesehatan, masih tingginya angka prevalensi stunting, serta belum optimalnya pemberdayaan tenaga kerja lokal, perempuan dan perlindungan anak serta kepemudaan.
Permasalahan ketiga, menurut Mugiyono, adalah keterbatasan dan kesenjangan infrastruktur antar-wilayah, terutama konektivitas jalan dan pelayanan dasar di distrik dan kampung.
Keempat, lemahnya daya saing dan produktivitas ekonomi lokal, termasuk keterbatasan kapasitas UMKM, koperasi, serta minimnya akses terhadap pembiayaan dan pasar.
Kelima, lanjut Mugiyono, degradasi lingkungan dan meningkatnya risiko bencana, seperti banjir, longsor, dan pencemaran lingkungan akibat tata ruang yang belum terkendali.
Keenam, belum optimalnya tata kelola dana Otonomi Khusus Papua dalam menjangkau kelompok masyarakat asli secara adil dan berkelanjutan.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, kata Mugiyono, sudah selayaknya pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang tematik, holistik, integratif, dan spasial.
“Di mana pendekatan perencanaan pembangunan bersifat komprehensif dan terpadu untuk memastikan bahwa perencanaan mempertimbangkan berbagai aspek pembangunan secara menyeluruh, tidak terpisah-pisah, dan memperhatikan konteks keruangan serta keterkaitan antar-wilayah,” kata Mugiyono, saat membuka konsultasi publik II Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Manokwari 2025-2030, Jumat (15/8/2025)
Mugiyono menambahkan bahwa pembangunan kewilayahan menjadi sangat penting dalam pembangunan jangka panjang karena bukan saja pembangunan diarahkan sesuai kebutuhan masyarakat setempat, namun juga didasarkan kepada potensi yang ada di wilayah tersebut. (SA01)