MANOKWARI, SURYA ARFAK – Tantangan pembangunan di kabupaten Manokwari tidak ringan. Dalam konteks Otonomi Khusus Papua pun, Manokwari memiliki tanggung jawab untuk menjadi contoh kemajuan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
“Kita semua tentu sangat menyadari bahwa tantangan pembangunan kabupaten Manokwari saat ini dan ke depan tidaklah ringan. Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan semua elemen pembangunan,” kata Plt Sekda Manokwari, Jan Ayomi, ketika mewakili Bupati Manokwari, membuka konsultasi publik I Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Manokwari 2025-2029, Jumat (8/8/2025).
Ayomi pun ingin memastikan bahwa setiap rupiah anggaran yang direncanakan memberikan manfaat nyata dan berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.
Dalam konteks Otonomi Khusus Papua, lanjutnya, Manokwari sebagai ibukota provinsi Papua Barat dan pusat peradaban di tanah Papua, memiliki tanggung jawab moral dan strategis untuk menjadi contoh kemajuan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Terkait pelaksanaan konsultasi publik RPJMD, dia memerintahkan pimpinan perangkat daerah untuk mendukung penuh penyelesaian dokumen perencanaan kabupaten Manokwari baik Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2025-2045 maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2025-2029.
“Caranya adalah dengan memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan dimaksud sesuai dengan tupoksi masing-masing perangkat daerah,” tandas Ayomi. (SA01)