Bupati Hermus Berharap Jamaah Haji asal Manokwari Menjadi Cahaya bagi Kehidupan yang Lebih Religius

MANOKWARI, SURYA ARFAK – Bupati Hermus Indou dan Wakil Bupati Mugiyono menerima kembali kedatangan jamaah haji asal kabupaten Manokwari, Senin (14/7/2025).

Para jamaah yang kini bergelar haji diharapkan menjadi cahaya dan penggerak bagi kehidupan yang lebih religius, harmonis, dan bermartabat.

Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan bahwa ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik ke tanah suci, tapi lebih daripada itu adalah perjalanan spiritual yang mendalam yang menguji kesabaran, keikhlasan, dan ketulusan niat setiap insan dalam menggapai ridha Ilahi.

Menurut Hermus, makna dan hakikat menunaikan ibadah haji bagi umat Islam adalah pertama ibadah haji merupakan panggilan Allah SWT dan hanya mereka yang dipilih yang dapat memenuhi panggilan itu.

“Ini merupakan nikmat luar biasa yang patut disyukuri,” katanya.

Kedua, kata Hermus, ibadah haji adalah simbol penyucian jiwa, tempat seluruh umat Islam melepas status duniawi dan menyatu dalam kesederhanaan dan persaudaraan sejati.

Ketiga, ibadah haji membentuk kepribadian Muslim yang taat, disiplin, rendah hati, dan kasih sayang sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Keempat, menjadi haji berarti membawa perubahan nyata dalam sikap, perilaku, dan akhlak. Seorang haji sejati adalah pribadi yang lebih sabar, lebih bersyukur, lebih dermawan, dan lebih dekat kepada Allah SWT.

Dengan demikian, kata Hermus, gelar haji bukan sekadar identitas keagamaan tapi sekaligus amanah moral dan sosial untuk menjadi suri teladan di tengah masyarakat, menjadi cahaya dan penggerak bagi kehidupan yang lebih religius, harmonis, dan bermartabat.

“Kami percaya bahwa bapak dan ibu sekalian telah memperoleh pengalaman spiritual yang luar biasa di tanah suci dan kini saatnya untuk membawa roh ibadah haji ke tengah keluarga dan masyarakat serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tukas Hermus.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manokwari, Saul Nauw, menyampaikan bahwa jamaah yang terdaftar untuk menunaikan ibadah haji sebanyak 164 orang.

Namun dua jamaah pindah ke provinsi Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan, sehingga hanya 162 jamaah yang berangkat ke tanah suci.

Namun saat menunaikan ibadah haji, dua jamaah meninggal di tanah suci, sementara satu jamaah meninggal setelah tiba di Makassar.

“Dengan demikian, hanya 159 jamaah yang kembali ke Manokwari,” katanya. (SA01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *