Manokwari, SURYA ARFAK – Gedung DPRP dan MRP Papua Barat yang terbakar pada kerusuhan tahun 2019 lalu hingga kini belum dibangun.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, mengatakan bahwa selain gedung DPRP dan MRP Papua Barat, ada sejumlah fasilitas pemerintah daerah di tanah Papua juga rusak pada aksi demo saat itu.
“Kita di Papua Barat kan ada kantor MRP dibakar, ada kantor DPRP dibakar, di Papua sana juga ada yang dibakar, di Jayawijaya Wamena sana juga ada yang dibakar, Pasar Fakfak, kemudian lembaga pemasyarakatan di Kota Sorong,” ungkap Dominggus, Selasa (8/4/2025).
Namun menurut Dominggus, fasilitas pemerintah dan publik di daerah lain di tanah Papua yang rusak tersebut sudah dibangun, hanya gedung DPRP dan MRP Papua Barat yang belum dibangun.
“Semua itu sudah dibangun, yang di Jayapura sudah dibangun, yang di Wamena juga sudah dibangun, kemudian pasar di Fakfak sudah dibangun, di kota Sorong LP juga sudah dibangun. Yang belum itu dua ini, yaitu kantor MRP dan DPRP Papua Barat,” katanya.
Menurut Dominggus, pasca-kerusuhan dirinya sudah bertemu Menteri Keuanngan dan Menteri PUPR. Bahkan tim dari Kementerian PUPR sudah turun untuk menguji apakah gedung DPRP dan MRP Papua Barat bisa direnovasi atau dibangun baru.
“Ternyata harus bangun baru, tetapi sampai hari ini belum dibangun,” katanya.
Untuk itu, lanjut Dominggus, Pemprov Papua Barat akan kembali memperjuangkan pembangunan dua gedung itu.
Dalam pertemuan para gubernur se-tanah Papua dengan Kementerian/Lembaga terkait nanti, kata dia, akan disampaikan juga mengenai Pembangunan gedung DPRP dan MRP Papua Barat.
“Nanti dalam pertemuan para gubernur se-tanah Papua dengan Kementerian/Lembaga terkait kita akan sampaikan ini juga, sehingga kantor DPRP dan MRP yang dibakar menjadi tanggung jawab pemerintah pusat untuk mengurangi beban daerah karena ini akibat dari kerusuhan. Yang lain sudah dibangun kenapa kita punya belum dibangun, itu pertanyaannya,” tukas Dominggus. (SA01)
