Manokwari, SURYA ARFAK – Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua berdiri sejak 63 tahun yang lalu, tidak terlepas dari peran para Zending seperti, Carl Wilhem Ottow dan Johann Gottlob Geisler yang menginjakan kakinya di pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat pada 5 Februari 1885. Dengan demikian hari jadi Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua tercatat sejak 8 Maret 1962.
63 tahun yang lalu, Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua hadir dengan mimpi dan tanggung jawab yang besar, penuh rasa peduli dan tanggung jawab untuk mencetak masa depan generasi bangsa yang unggul dan berkarakter.
Hal ini dikatakan Anggota DPRK Manokwari, Trisep Kambuaya, S.IK usai ibadah syukur memperingati hari ulang Tahun YPK yang ke 63, yang di laksanakan di aula SMA YPK Oikumene Fanindi Manokwari, Provinsi Papua Barat.
“Kita semua mengakui bahwa Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) sebagai anak kandung dari Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKI), lahir dari rahim gereja GKI, Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua sebagai salah satu yayasan yang menyelenggarakan pendidikan di tanah papua sejak misi pekabaran injil dimulai,” katanya.
Menurut Trisep, Yayasan Pendidikan Kristen mempunyai kontribusi yang besar bagi pembangunan peradaban dan ilmu pengetahuan di tanah Papua, juga sebagai landasan pembangunan manusia Papua serta menjadi transmisi bagi perubahan dan kemajuan pendidikan dan pembangunan dalam segala bidang di tanah Papua,
Trisep menambahkan, sistem pendidikan Yayasan Pendidikan Kristen di tanah Papua telah ditanamkan sejak lama dan sampai saat ini Yayasan Pendidikan Kristen di tanah Papua telah mengelola 784 satuan pendidikan dari TK/PAUD, SD, SMP hingga SMA, SMK, dan 1 Universitas Ottow Geisller di Port Numbai Jayapura, dengan jumlah siswa sebanyak 88.373 siswa dan jumlah guru sebanyak 5.948 guru.
Dengan demikian, lanjut Trisep, Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua telah berkontribusi nyata mencetak sumber daya manusia Orang Asli Papua (OAP) melalui pelayanan pendidikan dasar dan menengah hingga ke pelosok kampung.
“Karena itulah pendidikan dinilai sangat penting dan diharapkan kepada sinode GKI di tanah Papua, pemerintah provinsi maupun kabupaten kota di tanah Papua dan seluruh alumni YPK untuk terus memberi perhatian serius bagi perkembangan dan kemajuan YPK di Tanah Papua,” tandas alumni SD YPK GKI Silo Kambuaya Maybrat ini. (SA01)